paging

Senin, 13 Mei 2013

6.Manusia Dan Keindahan


Manusia dan Keindahan
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
2)      Kemerosotan Zaman
3)      Penderitaan Manusia
4)      Keagungan Tuhan
SUMBER :
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html

5.Manusia Dan Cinta Kasih



Manusia dan Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayag (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan. Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan - kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilanpanggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang. Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat renda aanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Kasih Sayang
Kasih saying adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang. misalnya unur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta terhdap sesame merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya, melainkan karena penderitaannya.

4.Manusia Dan Keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN
A.    PENGERTIAN KEADILAN
Pada umumnya, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, terletak pada keharmonisan menuntut antara keduanya, atau dengan kata lain keadilan merupakan keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya serta mengerjakan semua kewajiban yang ada padanya.
Kita diminta tidak hanya menuntut hak kita dan melupakan kewajiban kita. Jika ini terjadi, akan terjadi suatu penyimpangan kelakuan atau sikap kita yang menuju kearah pemerasan atau perbudakan terhadap orang lain. Sebaliknya, jika kita menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak yang sepadan, maka kitalah yang akan dip eras atau diperbudak orang lain.
Sebagai contoh, seorang pegawai yang meminta kenaikan upah gaji yang besar, tetapi tidak sesuai dengan kinerjanya saat ia bekerja. Itu adil, karena hak harus di imbangi dengan kinerja kita dalam menjalankan kewajiban.
B.    KEADILAN SOSIAL
Keadilan social merupakan salah satu sumber ideologi indonesia yaitu pancasila, terdapat pada sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Keadilan social berarti adil dalam ruang lingkup social, maksudnya tiap lapisan masyarakat harus selalu bersikap adil, tidak peduli kasta, jabatan, atau yang lainnya. Bersikap adil antar sesame dan memberikan keharmonisan dalam hidup.
Untuk mencapai keadilan social itu, ada beberapa perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk, diantaranya :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseibmangan, antara hak dan kewajiban serta menghormati hak orang lain
3.      Sikap suka member pertolongan kepada  orang lain yang memerlukan
4.      Sikap suka bekerja keras
5.      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Untuk mencapai terciptanya keadilan sosial, ada beberapa langkah dan kegiatan, salah satunya dengan jalur pemerataan sebagai berikut:
1.      Pemerataan pemenuhan kebutuhanpokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan
2.      Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.      Pemerataan pembagian pendapatan
4.      Pemerataan kesempatan kerja
5.      Pemerataan kesempatan berusaha
6.      Pemerataan berpartisipasidalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7.      Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan, karena manusia hidup diantara 2 hal tersebut. Ketidak adilan juga dapat menciptakan sebuah karya seni. Akibat dari ketidak adil, banyak penyair yang membuat syair, prosa, puisi dan semacamnya tentang ketidak adilan tadi.
C.   BERBAGAI MACAM KEADILAN
a.       Keadilan Legal dan Keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat ketika setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Setiap orang tidak dapat mencampuri tugas dan urusan  yang tidak cocok baginya.
      Ketidak adilan muncul jika terjadi campur tangan pihak lain yang melaksanakan tugas secara selaras sehingga timbul suatu pertentangan. Campur tangan pihak lain yang tidak mengerti atas urusan yang di campurinya akan lebih berbahaya lagi.
b.      Keadilan Distributif
Keadilan distributih singkatnya adalah keadilan dalam dasar pembagian hak-hak. Hak yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kinerja kewajiban seseorang. Jika usaha seseorang bisa dikatak sangat keras untuk melakukan sesuatu, maka ia patut mendapat hak yang tinggi, begitupin sebaliknya.
c.       Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.  Semuaa tindakan harus difilter, tindakan-tindakan yang awalnya baik tapi berujung ke hal yang lebih, akan dapat menimbulkan hancurnya suatu hubungan antar masyarakat.
D.   KEJUJURAN
Jujur artinnya apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Biasanya orang yang jujur adalah orang yang hatinya bersih. Singkatnya, mulut berbicara, hati mengiyakan, dan tindakan melakukan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga bisa berarti penpatan sebuah janji yang ada dihati.
            Sikap jujur harus sudah dipupuk sejak dini, akrena kejujuran akan membuahkan suatu keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan hati , dan membuat kuhurnya budi pekerti.            Teguhlah pada kebenaran, sekalipun subuah kejuuran itu merugikan diri kira sendiri, dan jangan berdusta walaupun dusta itu menguntungkan mu.
            Orang yang bodoh, tidak berpendidikan tinggi namun ia selalu berkata jujur, lebih mulia derajatnya dari pada orang yang berpendidikan tinggi tapi dia selalu berdusta.
            Kejujuran biasanya dilandasi kesadaran moral. Kesadaran moral adalah kesadaran akan diri kita sendiri karena diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik dan hal buruk. Kesadaran ini yang memberikan kita pengetahuan antara halal dan haram, boleh dan tidak boleh, dan lain-lain. Maka, jika kita memiliki kesadaran moral yang baik, maka kita akan sering berkata sesuai isi hati dan perbuatan kita.
E.    KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran.  Kecurangan artinya apa yang diinginkanya dan dilakukan tidak sesuai dengan isi hati nuraninya. Banyak orang yang melakukan kecurangan hanya untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan materi bukan rohani.
            Kecurangan menjadikan manusia itu serakah, tamak, licuk, dan hanya ingin untung sendiri. Orang semacam ini biasanya tidak peduli akan penderitaan orang lain. Kecurangan bisa terjadi karena beberapa aspek. Yang dominan biasanya dalah aspek ekonomi, kebudayaan, peradaban, serta teknologi yang ada sekarang. Apabila keempat aspek ini di laksanakan dengan wajar, tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan norma dan nilai yang ada. Akan tetapi, jika aspek-aspek itu dijalankan oleh orang yang sudah diselimuti perasaan dengki, iri dan serakah, maka akan terjadi banyak penyimpangan atas norma dan nilai yang ada. Akan terjadi ketidak adilan yang bisa mencakup masyarakat banyak. Contoh yang paling sederhana adalah korupsi.
            Tetapi kecurangan-kecurangan yang ada selalu kalah dengan kejujuran. Hati yang bersih selalu mengalahkan hati yang kotor, karena hati yang kotor itu bisa di bersihkan, tapi juga sebaliknya. Jadi untuk memelihara keadilan antar sesame kita harus saling jujur, mengingatkan, dan membersihkan hati satu sama lain.
F.    PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama hidup seseorang. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang sangat hati-hati menjaga nama baiknya. Terlebih lagi ia mungkin sudah menjadi teladan di sekitar lingkup pergaulannya.
            Penjagaan nama baik erat kaitannya dengan tingkah laku dan perbuatan kita . Tingkah laku tersebut maksudnya adalah dari cara kita berbahasa, bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang lain, agamanya, dan lain-lain.
            Tingkah laku atau perbuatan  yang baik dengan nama baik itu ada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1.      Manusia menurut sifatnya adalah makhluk moral
2.      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan yang diperbuatnya, bahwa apa yang di perbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Bertingkah laku semuanya harus didasari dengan akhlak yang baik.
G.   PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi dari perbuatan sesoranng, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang sepadan, tingkah laku yang serupa atau tingkah laku yang seimbang.
            Singkat penjelasa, orang yang bertingkah laku baik, berbuat baik sesuai norma dan tidak merugikan orang lain, akan mendapatkan reaksi dari orang sekitarnya dengan baik pula. Ia akan dijadikan teladan di lingkup pergaulannya, selalu di beri reaksi baik dari masyarakat, sedangkan sebaliknya, orang yang bertingkah laku tidak baik, selalu merugikan orang lain, maka iya akan selalu di hujat oleh orang lain juga, diberikan reaksi yang tidak baik pula.
            Jika kita ingin dilihat dan diberi respon baik oleh orang lain, maka, kita juga harus berbuat baik kepada orang itu.

3. Manusia Dan Penderitaan

1.Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia online, penderitaan artinya suatu keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Dan kata derita yang merupakan kata dasar dari kata penderitaan artinya sesuatu yang menyusahkan yang di tanggung dalam hati (seperti kesengsaraan, penyakit). Penderitaan  fisik  yang  dialami  manusia  tentulah  diatasi  secara  medis untuk  mengurangi  atau  menyembuhkannya.  Sedangkan  penderitaan  psikis, penyembuhannya  terletak  pada  kemampuan  si  penderita  dalam  menyelesaikan  soal-soal psikis  yang  dihadapinya.
2.Siksaan

Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Tiga Siksaan Bersifat Psikis

  1. Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
  2. Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
  3. Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
3.Ketakutan Mental


Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.
Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi ketakutan yakni:
  • Claustrophobia dan Agoraphobia: claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup sedangkan agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
  • Gamang: merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
  • Kegelapan: takut bila berada di tempat gelap.
  • Kesakitan: ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
  • Kegagalan: ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

Pengertian Ketakutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu Psikologi dikenal sebagai ketakutan mental (mental disorder). Menurut Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal &
Pathologi Seks, dirumuskan bahwa yang disebut kekalutan mental adalah sebagai berikut;

  • Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.
  • Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (Patologi = Ilmu penyakit).
Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persolan yang harus diatasi, sehingga yang bersangkutan bertingahlaku secara kurang wajar. Misalnya, seseorang
yang tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian, menggigit-gigit pensil.

Gejala-gejala Seseorang Mengalami Ketakutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami ketakutan mental adalah sebagai berikut ;
  • Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri    pada lambung.
  • Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut menyelesaikan konflik atau masalahnya. Berikut sebab-sebabnya:
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
  • Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
  • Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.


Sumber:
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-penderitaan.html

http://abra139210.wordpress.com/2011/02/27/manusia-penderitaan/

http://rosianarindika.blogspot.com/2011/02/3-siksaan-psikis-dan-pengertian.html


2.Manusia Dan Kesusastraan

Manusia dan kesusastraan


Manusia wajib mengenal sastra sebab sastra adalah sebuah pengaspresiasikan diri untuk diteladani. Sastra juga menuntut manusia agar manusia mau mempelajari sastra terutama sastra Indonesia. Manusa diberi akal dan pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan dan  keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersindiri dalam dunia sastra.
PENGERTIAN SASTRA
Banyak bermacam macam pengertian mengenai sastra yang pernah diungkapkan oleh banyak orang :
-- Sastra adalah seni berbahasa.
-- Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
-- Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam
bahasa.Sastra adalah inspirasi kehidupan yanag dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
-- Sastra adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
-- Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakainan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
PERANAN SASTRA
Semua sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan berolahraga yang jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cakupan yang begitu dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikian bagi mahasiswa yang sedang menekuni berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan sastra.
Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin tenggelam hanya sebagai hiburan.
PENGERTIAN SENI
Beberapa definisi dan pengertian kata seni:
Pengertian kata seni ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang berarti: “ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar”. Dari akar kata ini kemudian berkembang pengertian yang diberikan oleh kamus Webster sebagai berikut: “penggunaan ketrampilan dan imajinasi secara kreatif dalam menghasilkan benda-benda estetis.”
 (Webster’s Collegiate Dictionary, 1973, hal.63).Pengertian lain diambil dari bahasa Belanda kunst, yang mempunyai definisi sebagai berikut: “suatu kesatuan secara struktural dari elemen-elemen estetis, kwalitas-kwalitas teknis dan ekpresi simbolis, yang mempunyai arti tersendiri dan tidak membutuhkan lagi pengesahan oleh unsur-unsur luar untuk pernyataan dirinya”.(Winkler Prins, hal.427).Definisi seni Kamus Umum Bahasa Indonesia:Kecakapan membuat (menciptakan) sesuatu yang elok-elok atau indah.Sesuatu karya yang dibuat (diciptakan) dengan kecakapan yang luar biasa seperti sanjak, lukisan, ukiran-ukiran dan lain sebagainya.
HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DENGAN PUISI DALAM IBD
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai
berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Jadi, hubungan sastra, seni dan ilmu budaya dasar memiliki hubungan yang sangat erat karena budaya itu sendiri tidak luput dari tulisan-tulisan yang dibuat menjadi sebuah seni yang bernilai budaya. Seni selalu dikaitkan dengan budaya atau kebudayaan, sebagai contoh budaya  membantik yang ada di indonesia. Budaya membatik sudah menjadi ciri khas budaya di indonesia dan sekarang seni membatik sudah terkenal sampai ke luar negeri. Maka dari itu sastra, seni dan budaya atau kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sumber : http://syntechnepal.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-kesusastraan.html

1.Manusia Dan Kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan Kebudayaan 

Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya dorongan atau bantuan dari pihak luar. Begitu pula dengan kebudayaan, kebudayaan tidak akan berjalan jika tidak ada yang melestarikan atau menggerakkannya (manusia). Oleh sebab itu manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat.

Kebudayaan merupakan suatu adat istiadat atau kebiasaan tertentu yang di buat oleh manusia dan di rasakan pula oleh manusia. Bahasa, musik, tarian, kerajinan, semua itu merupakan kebudayaan visual atau kebudayaan yang bisa manusia rasakan. 

Banyak sekali macam - macam budaya bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan. Setiap provinsi di Indonesia memiliki ciri khas budaya mereka masing - masing. Ada rumah adat, tarian daerah, alat musik daerah, lagu daerah, pakaian adat dan senjata daerah. Itu semua adalah budaya yang ada dalam bangsa Indonesia dan harus kita lestarikan.

Kepribadian Bangsa Timur

Bangsa timur memiliki kepribadian atau kebudayaan yang mengedepankan prinsip gotong royong dan kerjasama. Gaya hidup bangsa timur cenderung kekeluargaan dan tidak bersikap individualis. Bangsa timur lebih mudah untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan siapapun.

Bangsa timur dalam hal mengenai waktu, mereka sangat kurang menghargai dengan yang namanya waktu. Merekapun tidak pernah merasa puasa dengan apa yang mereka miliki, contohnya baru membeli handphone baru lalu beberapa bulan kemudian mereka membeli handphone keluaran terbaru hanya karena gengsi dan tidak mau ketinggalan zaman.

Orang timur atau wilayah asia memperlakukan atasan mereka lebih dari yang lain, sehingga atasan pun senang dengan perlakuan itu. Mereka juga kurang mempunyai sikap yang baik ketika sedang makan karena cenderung berisik atau berlebihan. Jika sedang di tempat wisata, mereka lebih suka berfoto foto daripada menikmati pemandangan yang ada. 

Kebudayaan orang timur adalah cepat tanggap dalam soal uang. Pada keadaan sekarang ini banyak cara yang dilakukan orang timur untuk memperoleh uang. Lebih banyak mengambil cara dengan sisi negatif daripada sisi positif untuk memperoleh uang, kedudukan atau jabatan.

Kesimpulannya adalah kepribadian orang timur cenderung berbeda dengan budaya orang barat. Mereka mempunyai gaya hidup atau kebiasaan dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Pengertian Kebudayaan

Ada banyak definisi mengenai kebudayaan. Para ahli ahli mengemukakan pendapat masing masing mengenai arti dari kebudayaan. Berikut adalah pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli :

Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat serta mencakup keseluruhan yang kompleks.

Menurut Koentjaraningrat , kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, aksi, riset, hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia.

Menurut William H. Haviland, kebudayaan merupakan seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. 

Kesimpulan mengenai definisi kebudayaan yaitu, sesuatu yang memiliki pengaruh besar terhadap pengetahuan dan meliputi gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari - hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Unsur - unsur kebudayaan

Unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski :
1. sistem norma sosial
2. organisasi ekonomi
3. organisasi kekuatan
4. alat - alat dan lembaga untuk pendidikan

Unsur kebudayaan menurut Melville J. Herkovits :
1. kekuasaan politik
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. alat - alat teknologi

Wujud kebudayaan

Pada dasarnya wujud kebudayaan terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Gagasan (wujud ideal), merupakan kebudayaan yang terbentuk berdasarkan ide, pemikiran dan gagasan yang sifatnya abstrak. Wujud kebudayaan ini terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Apabila masyarakat menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi kebudayaan ideal itu berada dalamrulisan atau karangan hasil karya masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan), merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan dari masyarakat itu yang disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas - aktivitas manusia yang bersifat konkret (nyata) yang artinya dapat diamati dan di dokumentasikan.

3. Artefak (karya), merupakan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, kegiatan dan karya berupa benda - benda atau hal - hal yang bisa di raba, diamati dan di dokumentasikan.

Orientasi nilai budaya

Setiap orang mempunyai masalah dasar dalam hidup dan hubungannya dengan orientasi nilai budaya adalah sebagai berikut :

Jika hakekat seseorang itu buruk, maka hakekat karya mereka akan di jadikan sebagai ladang untuk mencari nafkah. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka akan berorientasi untuk masa depan. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka memiliki sikap ketergantungan terhadap sesamanya atau disebut orientasi kolateral horizontal.

Jika hakekat seseorang itu baik, maka hakekat karya mereka di gunakan sebagai kedudukan dan kehormatan. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka berorientasi terhadap masa lalu. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka memiliki sikap ketergantungan kepada atasan dan tokoh - tokoh berpangkat atau disebut orientasi vertikal.

Jika hakekat seseorang itu buruk namun mereka berusaha agar hidup mereka menjadi lebih baik, maka hakekat karya mereka di gunakan untuk menambah karya atau seni. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka berorientasi untuk masa depan. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka mempunyai sikap ingin menilai usaha sendiri atau disebut individualisme.

Perubahan kebudayaan 

Berikut adalah faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :

A. Faktor Internal
Perubahan demografis, semakin lama perubahan demografis cenderung bertambah dan mengakibatkan terjadinya perubahan di berbagai sektor kehidupan. Contohnya : perekonomian , perkembangan penduduk serta sandang pangan dan papan.

Bencana alam pun adalah salah satu yang mengakibatkan perubahan kebudayaan. Contoh : gunung meletus, tsunami, banjir, gempa bumi. Hal in akan mengakibatkan proses asimilasi dan akulturasi karena masyarakat akan pindah ke tempat yang baru dan disanalah mereka harus beradaptasi.


B. Faktor Eksternal
Perdagangan merupakan salah satu faktor luar yang memepengaruhi perubahan budaya. Melalui perdagangan dari luar, maka budaya asing akan menyerap secara perlahan dalam budaya kita sehingga terjadilah perubahan budaya dengan pencampuran budaya dari dalam dan luar.

Penyebaran agama juga akan berpengraruh terhadap perubahan budaya karena lain agama lain pula budayanya dan itu akan berpengaruh terhadap perubahan budaya. 


sumber referensi :

http://akmalozan-gundar.blogspot.com/2010/04/macam-macam-kebudayaan-indonesia.html
http://annisamayliani.wordpress.com/2012/03/14/manusia-dan-kebudayaan-2/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45448-Makalah-Perbedaan Kebudayaan%20Barat%20dan%20Kebudayaan%20Timur.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://hunniez-ares-hunniez.blogspot.com/2010/03/orientasi-nilai-budaya.html
http://thisisnotbyan.blogspot.com/2012/03/tugas-ibd-faktor-faktor-penyebab_4688.html#!/2012/03/tugas-ibd-faktor-faktor-penyebab_4688.html